Minggu, 06 April 2014

TUGAS DASAR BIOTEKNOLOGI 2014



1.                  Apa kepanjangan dari PCR? Jelaskan pengertiannya!
PCR adalah Polymerase Chain Reaction, yaitu merupakan reaksi penggandaan daerah tertentu dari DNA cetakan (template) dengan bantuan enzim DNA polymerase.

2.                  Apa saja macam-macam PCR? Apa perbedaannya?
Macam-macam PCR yaitu :
a.                   Real-Time PCR (Quantitative Real time Polymerase Chain  Reaction atau Q-PCR)
b.                  Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
c.                   Nested PCR
d.                   Multiplex-PCR
e.                    PCR-ELISA

Tabel 1. Perbedaan antara PCR
Real-Time PCR
RT-PCR

Nested PCR

Multiplex-PCR
PCR-ELISA

digunakan untuk mengamplifikasi (memperbanyak) sekaligus kuantifikasi (menghitung) jumlah target molekul DNA hasil amplifikasi tersebut
RT-PCR peting digunakan sebagai alat diagnostik untuk mendeteksi dan menentukan serotipe virus, sebagai informasi untuk studi epidemiologi.
nested PCR adalah PCR yang sangat spesifik dalam melakukan amplifikasi
Multiplex PCR merupakan beberapa set primer dalam campuran PCR tunggal untuk menghasilkan amplikon dari berbagai ukuran yang spesifik untuk sekuens DNA yang berbeda
PCR-ELISA merupakan metode yang digunakan untuk menangkap asam nukleat yang meniru prinsip dari enzim linked immunosorbant yang terkait.
deteksi keberadaan DNA dilakukan pada akhir reaksi
Proses RT PCR dibantu oleh enzim Reverse Transcriptase
Mekanisme kerja dari nested PCR sendiri yakni pada Fase Denaturasi
informasi tambahan dapat diperoleh dari lari-tes tunggal yang tidak akan membutuhkan beberapa kali reagen
dalam sebuah pengujian hibridisasi hasil produk dari PCR akan terdeteksi dengan metode ini
hanya menggunakan 1 pasang primer
hanya menggunakan 1 pasang primer
pada nested PCR digunakan 2 pasang primer
hanya menggunakan 1 pasang primer
hanya menggunakan 1 pasang primer
Waktu reaksi lebih cepat karena hanya diakukan 1 kali reaksi
Waktu reaksi lebih cepat karena hanya diakukan 1 kali reaksi
Waktu yang diperlukan dalam reaksi nested PCR lebih lama daripada PCR biasa karena pada nested PCR dilakukan 2 kali reaksi PCR
Waktu reaksi lebih cepat karena hanya diakukan 1 kali reaksi
Waktu reaksi lebih cepat karena hanya diakukan 1 kali reaksi
sumber sampel yang digunakan adalah DNA yang diekstrak dari sel
sampel yang digunakan bukan DNA melainkan RNA
sumber sampel yang digunakan adalah DNA yang diekstrak dari sel
sumber sampel dari sel yang digunakan adalah DNA yang diekstrak dari sel
sumber sampel yang digunakan adalah DNA yang diekstrak


3.                  Jelaskan prinsip kerja Real Time PCR!
Real Time mengikuti prinsip umum reaksi PCR, utamanya adalah DNA yang telah diamplifikasi dihitung setelah diakumulasikan dalam reaksi secara real time sesudah setiap siklus amplifikasi selesai.

4.                  Jelaskan prinsip kerja Reverse Transkriptase PCR!
Pertama-tama RNA diubah dulu menjadi DNA dengan menggunkan enzime reverse transcriptase yang disebut dengan komplemen DNA (cDNA) . dalam hal ini disintesis cDNA dari perpasangan anatar gugus basa U dan A serta G dan C. Dari cDNA inilah dilipat gandakan segemn DNA yang mirip urutan basa nukleotidanya dengan RNA, hanya U diganti kembali ke T. Karena adanya penambahan proses sintesis cDNA, tahapan proses PCR bertambah pula. Tahap pertama terjadi proses anneling untuk memasangkan primer untuk memperpanjang segmen cDNA. Setelah terbentuk segmen cDNA ini, baru kemudian masuk kepada proses PCR biasa.

5.                  Jelaskan prinsip kerja ELISA!
Pertama antigen atau antibodi yang hendak diuji ditempelkan pada suatu permukaan yang berupa microtiter. Penempelan tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu penempelan secara non spesifik dengan adsorbs ke permukaan microtiter, dan penempelan secara spesifik dengan menggunakan antibody atau antigen lain yang bersifat spesifik dengan antigen atau antibodi yang diuji (cara ini digunakan pada teknik ELISA sandwich). Selanjutnya antibodi atau antigen spesifik yang telah ditautkan dengan suatu enzim signal (disesuaikan dengan sampel => bila sampel berupa antigen, maka digunakan antibodi spesifik , sedangkan bila sampel berupa antibodi, maka digunakan antigen spesifik) dicampurkan ke atas permukaan tersebut, sehingga dapat terjadi interaksi antara antibodi dengan antigen yang bersesuaian. Kemudian ke atas permukaan tersebut dicampurkan suatau substrat yang dapat bereaksi dengan enzim signal. Pada saat substrat tersebut dicampurkan ke permukaan, enzim yang bertaut dengan antibodi atau antigen spesifik yang berinteraksi dengan antibodi atau antigen sampel akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan suatu signal yang dapat dideteksi. Pda ELISA flourescense misalnya, enzim yang tertaut dengan antibodi atau antigen spesifik akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan signal yang berupa pendaran flourescense.

6.                  Jelaskan mengenai DNA sekuensing!
Sequencing adalah penentuan urutan  basa DNA dalam segmen molekul DNA yang relatif pendek . Pengurutan ( sequencing ) asam nukleat memungkinkan kita mengetahui kode genetic dari molekul DNA. DNA sequencing menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) sebagai pijakannya. DNA yang akan ditentukan urutan basa ACGT-nya dijadikan sebagai cetakan (template) untuk kemudian diamplifikasi menggunakan enzim dan bahan-bahan yang mirip dengan reaksi PCR, namun ada penambahan beberapa pereaksi tertentu. Proses ini dinamakan cycle sequencing.

7.                  Jelaskan pengertian hibridisasi!
Dalam biologi molekular, hibridisasi adalah pembentukan ikatan dupleks stabil antara dua rangkaian nukleotida yang saling komplementer melalu perpasangan basa N. Hibridisasi dapat menunjukkan suatu keseragaman sekuens. Pasangan DNA–DNA, DNA–RNA, atau RNA–RNA dapat terbentuk melalui proses ini

8.                  Jelaskan prinsip kerja southern blood!
DNA sampel sebelum atau setelah pencernaan enzim restriksi dipisahkan dengan elektroforesis gel dan kemudian ditransfer ke membran dengan blotting melalui aksi kapiler. Membran tersebut kemudian terkena probe DNA berlabel yang memiliki urutan basa pelengkap untuk urutan DNA pada bunga. Kebanyakan protokol asli yang digunakan label radioaktif, namun non-radioaktif alternatif yang sekarang tersedia. Southern blotting kurang umum digunakan dalam ilmu laboratorium karena kapasitas teknik lain, seperti PCR, untuk mendeteksi urutan DNA spesifik dari sampel DNA. Bercak ini masih digunakan untuk beberapa aplikasi, bagaimanapun, seperti mengukur jumlah salinan transgen pada tikus transgenik, atau rekayasa gen sel induk garis KO embrio.

9.                  Jelaskan prinsip kerja northern blood!
Dalam proses ini RNA dipisahkan berdasarkan ukuran dan kemudian ditransfer ke membran yang kemudian diperiksa dengan pelengkap berlabel urutan kepentingan. Hasilnya dapat digambarkan melalui berbagai cara tergantung pada label yang digunakan, namun hasil yang paling dalam penyataan band yang mewakili ukuran RNA terdeteksi dalam sampel. Intensitas band-band ini berkaitan dengan jumlah RNA target dalam sampel yang dianalisis. Prosedur ini umumnya digunakan untuk mempelajari kapan dan berapa banyak ekspresi gen yang terjadi dengan mengukur berapa banyak bahwa RNA hadir dalam sampel yang berbeda. Ini adalah salah satu alat yang paling dasar untuk menentukan pada waktu apa, dan dalam kondisi apa, gen-gen tertentu yang dinyatakan dalam jaringan hidup.

10.              Jelaskan prinsip kerja western blood!
Protein yang pertama dipisahkan oleh ukuran, dalam gel tipis terjepit di antara dua pelat kaca dalam teknik yang dikenal sebagai SDS-PAGE (natrium sulfat dodesil poliakrilamida elektroforesis gel). Protein dalam gel kemudian ditransfer ke PVDF, nitroselulosa, membran nilon atau dukungan lainnya. Membran ini kemudian bisa dideteksi dengan solusi antibodi. Antibodi yang secara khusus mengikat protein yang menarik kemudian dapat divisualisasikan oleh berbagai teknik, termasuk produk berwarna, chemiluminescence, atau autoradiografi. Seringkali, antibodi diberi label dengan enzim. Ketika substrat chemiluminescent terkena enzim itu memungkinkan deteksi. Menggunakan teknik western blotting memungkinkan deteksi tidak hanya tetapi juga analisis kuantitatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar